 |
| Beberapa Relawan NU yang membagikan makan siang ke pengungsian |
Mamuju, indometro.id - DPRD Sulawesi Barat menyoroti pengelolaan dana bantuan gempa yang katanya digunakan untuk operasional. Menurut salah satu anggota DPRD Sulawesi Barat, H. Sudirman, bahwa setiap relawan dihonor hampir 3 juta. "Banyak dana yang keluar itu justru digunakan untuk operasional, salah satu yang paling saya garis bawahi adalah pembayaran tenaga relawan,” kata Sudirman dikutib dari MEDIAEKSPRES.
Menyikapi pemberitaan perihal relawan yang diberi honor, salah seorang relawan dari LPBINU Kota Pasuruan mengatakan bahwa hal tersebut kuranglah tepat. "Kalau dikatakan bahwa setiap relawan yang ke Sulawesi Barat dapat honor hingga Rp 3 juta, saya mau tanya kapan hal itu diberikan? Saya juga berangkat dan menjadi relawan di Mamuju-Majene beberapa waktu yang lalu, namun tentang honor tidak pernah ada. Saya berangkat ke lokasi bencana bersama tiga rekan dengan akomodasi pribadi, tak ada honor dan tak mengharap adanya honor," kata Wijianto, Selasa (17/02/21).
Lebih lanjut Wijianto menuturkan, bahwa adanya pemberitaan setiap relawan dihonor hingga 3 juta ini perlu disaring dan diluruskan. Wijianto menganggap akan adanya timbul persepsi di masyarakat, khususnya warga yang terdampak bencana. "Kalau dibilang setiap relawan mendapat honor hingga 3 juta, relawan yang mana dulu, hal itu harus dijelaskan agar tidak terjadi kesalahan persepsi. Saya pastikan kalau rekan-rekan relawan dari Kota Pasuruan tak mendapat apa yang dimaksudkan. Jika apa yang dikatakan ditujukan kepada semua relawan, hal itu sungguh sangat disayangkan dan tentu menciderai maksud kedatangan relawan-relawan yang tidak terlibat dalam honor 3 jutaan," tutur Wijianto.
Menurut Wijianto, bahwa bencana di Sulawesi Barat adalah skala nasional, patutnya semua pihak bisa menahan diri dan mencari informasi yang benar saat menyampaikan statement. "Takutnya kan' ada yang memperlintir niat baik para relawan, khususnya yang dari luar Sulawesi Barat," pungkas Wijianto.
