BANYUWANGI .indometro.id – Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini atau yang biasa dipanggil Gus Makki, dihantam isu narkoba. Mengetahui hal tersebut, para pendekar Pagar Nusa pun tidak terima. Akibatnya, masa tenang Pilbup Banyuwangi yang harusnya berisi ketenangan, mendadak berubah tegang.
Sekretaris Pagar Nusa Banyuwangi, Ahmad Syifa Nailul Wafar, melalui media sosial Facebook (Fb) pribadinya, bernama Jare Syifa Jenengku, langsung memposting ungkapan jengah bercampur kekecewaan.
“Junjung Tinggi Pemimpin Sah mu... Jika dia salah maka ingatkan, jika ada berita buruk maka kabarkan... Ada yg bilang pemimpinku Tukang Narkoba.. Lak menurutku... ayo d ajak tes aja...,” tulisnya dalam postingan yang diunggah pada Senin dini hari (7/12/2020).
Disitu, Gus Syifa, sapaan akrab Ahmad Syifa Nailul Wafar, juga terang – terangan menantang pihak penebar isu yang menyudutkan Kiai pimpinan keluarga besar Nahdliyin Bumi Blambangan. Untuk mempertanggung jawabkan pernyataan dengan membuktikan bahwa Ketua PCNU Banyuwangi, memang seperti apa yang mereka tebar di masyarakat.
“Hati hati dengan Isu untuk menghilangkan kepercayaan kepada Pemimpin... Mulai Dari Pak Jokowi dengan Isu PKI, bu Khofifah dengan Isu Perempuan, bapak Anas Dengan Isu Asusila, Hingga Gus Makki dengan Isu Narkoba, Kan Lucu... Yuk blajar Cinta Kepada Pemimpin,” cetusnya.
Namun sayang, pada postingannya, Gus Syifa tidak menyebut siapa oknum atau pihak yang telah menyerang Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini, dengan isu narkoba. Tapi dari cara penyampaian pesan, bisa dirasakan bahwa Sekretaris Pagar Nusa Banyuwangi, tersebut mengetahui siapa si pelempar isu yang sebenarnya.
Diduga isu yang menyudutkan Kiai NU ini berkaitan dengan perebutan suara terbanyak dalam kontestasi Pilkada Banyuwangi 2020. Mengingat, kalangan Ulama dan Kiai di Banyuwangi dan sekitarnya hampir seluruhnya mendukung salah satu pasangan. Termasuk sikap pribadi KH Ali Makki Zaini.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini, mengaku siap menjalani tes narkoba kapan pun dan di Rumah Sakit (RS) mana pun.
“Senin pagi atau siang, tentukan saja rumah sakit mana, silahkan saya diperiksa, rambut, kencing, darah, silahkan dengan senang hati,” katanya.
Bahkan dengan nada bercanda, Gus Makki, panggilan KH Ali Makki Zaini, nyeletuk agar para penebar isu untuk segera bertaubat. Jika tudingan salah, harus bersikap ksatria dengan berani mengakui kekhilafan.
“Alangkah lebih baik lagi, memutuskan untuk mengikuti langkah para Kiai dalam menentukan pilihan. Sejarah mencatat Kiai dan santri berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia, artinya kan tidak mungkin Kiai menjerumuskan masyarakat,” cetus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Hidayah, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono ini.
(Agung)
