foto : ilustrasi |
Indometro.id - Dunia belum selesai di guncang dengan pandemik covid-19,jangankan berbenah bahkan belum ada jedah, kini Kongo negara di Afrika harus berjuang menghadapi virus ebola, dengan di umumkan adanya wabah baru virus ebola di negara Afrika tersebut oleh World Health Organization (WHO).
Kementerian kesehatan Kongo mengumumkan enak kasus virus ebola yang terdeteksi di Wangatak, provinsi Equateur. Dari enak kasus tersebut, empat orang di nyatakan meninggal dunia serta dua lainnya masih mendapatkan perawatan intensif.
“ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Penyakit virus Ebola adalah jenis penyakit serius yang berasal dari Afrika. Sekitar tahun 2014 hingga 2015, penyakit ini mewabah dengan sangat cepat dibeberapa negara di Benua Afrika, dan Kongo adalah salah satunya.
Di tahun 2016, wabah secara resmi di nyatakan telah berakhir. Meskipun merupakan virus yang langka, nyatanya virus Ebola mematikan. Virus Ebola bisa menyebabkan tubuh demam, diare, hingga pendarahan baik di dalam maupun di luar tubuh. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, ia merusak sistem kekebalan berikut organ-organ tubuh.
Pada akhirnya, virus ini menyebabkan tingkatan pembekuan darah mengalami penurunan yang membuat pendarahan mudah terjadi. Setidaknya, sekitar 90 persen orang yang terinfeksi virus ini tidak bisa di selamatkan, dengan kata lain persentase kematiannya sangat tinggi.
Cara infeksi lain yang sering terjadi adalah melalui jarum atau permukaannya yang sebelumnya telah terkontaminasi. Penyakit ini tidak menginfeksi dari udara, air, atau makanan. Seseorang yang positif mengidap penyakit Ebola tetapi tidak menunjukkan gejalanya tidak bias menularkan penyakit ini. Bisakah Ebola menyebar hingga ke Indonesia ? Virus Ebola rentan mewabah.
Cara paling mudah adalah dari para wisatawan yang berkunjung ke daerah endemik tanpa perlindungan tubuh sebelumnya. Jadi, tidak menutup kemungkinan virus ini bisa menyebar ke Indonesia. Cara terbaik menghindari penularannya adalah tidak berpergian ke daerah endemik, terlebih ke wilayah Kongo atau tempat lainnya di Benua Afrika.
Jika melakukan perjalanan ke wilayah tersebut, sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan kelelawar, monyet, simpanse dan gorila karena hewan-hewan ini adalah media penyebaran yang utama. Masa inkubasi terjadi dengan interval waktu dari infeksi virus hingga timbulnya gejala, adalah 2 hingga 21 hari. (Silvyana)