Ads:
.png)
 |
| Ilustrasi |
KEDIRI, indometro.id - Seorang pasien positif corona asal Kota Kediri yang dinyatakan sembuh berbagi cerita. Pasien berinisial AG ini berbagi kisah saat melewati hari - hari yang berat pasca divonis menderita corona.
Perempuan yang bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kediri ini sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama 18 hari.
"Saat pertama kali dinyatakan positif rasanya down dan sedih mendalam. Tapi alhamdulillah, karena dukungan keluarga dan juga petugas medis yang selalu memberikan dukungan dan semangat, maka saya optimis untuk sembuh," ucapnya saat melakukan video teleconference dengan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Selasa petang (14/4/2020).
AG mengaku kemungkinan dirinya tertular dari orang yang terinveksi virus corona tapi tak menunjukkan gejala apapun.
"Saya itu tidak pernah kemana - mana, apalagi ke pusat keramaian. Saya juga tak punya riwayat bepergian ke kawasan yang terinfeksi virus. Rute perjalanan sehari - hari hanya kantor ke rumah pulang pergi. Saat itu belum ada imbauan orang sehat mengenakan masker. Jadi kemungkinan saya kena dari pembawa virus tanpa gejala," jelasnya.
Dirinya mengisahkan sempat mengalami demam dengan suhu lebih dari 38 derajat, ia pun mulai melakukan isolasi mandiri tersebut dari keluarganya. Bahkan perempuan yang dirawat di RSUD Gambiran Kediri ini terpaksa menjauhi bayinya yang berusia 11 bulan.
Beberapa upaya dilakukan untuk menurunkan demamnya dengan meminum obat penurun panas, namun tak juga berhasil. Bahkan di hari keempat ia mulai merasakan batuk.
Ia pun mulai menjalani perawatan di rumah sakit di hari keempatnya, lantaran kondisi kesehatannya yang semakin menurun. Di hari ketiga perawatan di rumah sakit, batuknya kian parah.
Berita ini sudah terbit di OKEnews
Berita ini sudah terbit di OKEnews
