ist |
MEDAN,INDOMETRO.ID - Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto geram adanya pihak yang kerap menyebutkan penanganan kasus terorisme sebagai bentuk pengalihan isu.
Padahal hal ini dilakukan polisi karena ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Tidak ada untungnya kita mengalihkan isu, mereka benar-benar ada di sekeliling kita," kata Agus usai menjenguk pasien korban bom, di RS Bhayangkara Medan, Jum'at (15/11/2019) malam.
Agus menghimbau agar masyarakat waspada pada terorisme yang ada di lingkungannya. Ciri-ciri yang paling umum teroris yakni mengisolasi diri dan tidak mau bersosialisasi dengan warga sekitar.
“Jika menemukan hal demikian, saya meminta agar segera melaporkan kepada aparat,” katanya.
Terkait perkembangan kasus bom bunuh diri di Mapolres Medan, Sumatera Utara, menurut Agus, polisi masih mendalami adanya tersangka lain.
Sejumlah tempat di Kota Medan telah digeledah dan beberapa orang juga diamankan.
"Dari kejadian kemarin sudah ada 14 orang diamankan, sembilan di antaranya berpotensi sebagai tersangka,” katanya.
Sayangnya Agus tak menjelaskan siapa saja yang berpotensi tersangka.
Menurutnya, hal itu bagian dari wewenang Mabes Polri dan Densus 88.
Dia memprediksu ada kemungkinan jumlah tersangka bisa bertambah, tergantung hasil penyelidikan.
"Ini bisa berkembang tergantung dari hasil penyelidikan," kata Agus.
Sebelumnya, ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di Mapolres Medan, Sumatera Utara, Rabu (16/11/2019) pagi sekitar pukul 08.45 WIB. Ada enam orang terluka yang terdiri atas empat anggota Polri, satu pekerja harian lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil.
Ledakan juga mengakibatkan empat kendaraan rusak, masing-masng tiga kendaraan dinas dan satu kendaraan pribadi.
berita ini bersumber dari inews