-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Buron, Rumah Eks Ketua IPK Binjai Digeledah Polisi

    redaksi
    Jumat, 02 Agustus 2019, Agustus 02, 2019 WIB Last Updated 2019-08-02T03:29:57Z

    Ads:

    Petugas gabungan TNI/Polri menyambangi lokasi galian c milik Samsul Tarigan, sekaligus untuk mencari keberadaannya.
    BINJAI,INDOMETRO.ID  – Mantan Ketua DPD IPK Kota Binjai, Samsul Tarigan terus diburon penyidik Tindak Pidana Tertentu Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut. Selain Samsul, Putra Tarigan yang sudah ditetapkan tersangka juga diburu.
    RUMAH Samsul di Jalan Gunung Bendahara 13, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan kembali digeledah penyidik, Kamis (1/8). Begitu juga dengan rumah adiknya Putra Tarigan di Kelurahan Tanah Seribu, Binjai Selatan.
    Sayangnya, upaya yang dilakukan penyidik belum membuahkan hasil. Meski demikian, semangat tim Polda Sumut tak kendur.
    Diskotek Cafe Flower (sebelumnya Titanic Frog) di Jalan Sei Petani juga kembali digeledah penyidik. Kasubdit IV/Tipidter Polda Sumut, AKBP Herzoni Saragih memimpin penggeledahan.
    Herzoni membawa rombongan penyidik dan PTPN 2. Seperti Menejer PTPN 2 Kebun Semayang, Bram Sitompul dan Askep PTPN 2 Kebun C Semayang, Irwan.
    Tak ketinggalan, Lettu Bambang Irawan dari Subden POM I/5 Medan juga turut mendampingi penyisiran yang dilakukan penyidik untuk menangkap Samsul dan Putra.
    “Tadi kita melakukan penggeledahan serta melakukan penangkapan ke rumah Samsul. Lalu ke rumah Putra Tarigan. Kita geledah tadi, (tapi) tidak ada mereka,” kata Kanit IV Tipidter Poldasu, Kompol Asrul Robert Sembiring ketika dikonfirmasi melalui telepon selularnya. Tujuan penggeledahan untuk melakukan penangkapan terhadap kedua tersangka.
    “Bukan untuk mencari dokumen. Kalau kemarin mencari dokumen-dokumen, sekarang mencari orang. Samsul dan Putra,” sambung Asrul.
    Dia mengamini, Cafe Flower yang merupakan tempat hiburan malam dan ditengarai sarang peredaran narkoba serta maksiat milik Samsul pun dilakukan penggeledahan.
    Pasalnya, kata dia, penyidik mendapat informasi bahwa Samsul acap kali bersembunyi di Mess Cafe Flower tersebut.
    “Mungkin ada di sana, tahu-tahu tidak ada,” kata dia.
    Karena tak membuahkan hasil, penyidik menuju lokasi galian ilegal yang dilakukan Samsul dan Putra, tak jauh dari Cafe Flower.
    Menurut Asrul, kedatangan mereka ke lokasi galian Samsul dan Putra untuk mengetahui kerusakan lingkungan akibat aktifitas ilegal mereka.
    Selain melihat dampak kerusakan lingkungan, kata dia, penyidik bersama PTPN 2 juga melakukan inventarisir terhadap tanah-tanah HGU yang dikuasai oleh Samsul dan Putra.
    “Kita melakukan penghitungan kerugian negara, panggil ahli dari USU untuk menghitung kerugian negara akibat pertambangannya itu,” katanya.
    Dia menegaskan, Samsul dan Putra harus ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
    “Bersama orang PTPN juga kita tadi mendata mana-mana saja aset PTP yang diambilnya,” jelas Asrul.
    “Ada dibuatnya dekat tambang, buat lahan kebun sawit. 80 atau 90 hektar lahan sawit. Lalu ada lagi tanah PTP buat rumah kos-kosan dan pajak. Informasinya itu tanah PTP yang dikuasai dia. Itu semua sedang kita himpun, berapa yang sudah dikuasainya. Tanah negara mau diambilnya jadi hak milik,” beber Asrul.
    Informasi beredar, Samsul sudah kabur ke Riau dan terbang ke Singapura untuk menghindari buruan polisi. Namun Asrul mengaku, belum mendapatkan informasi tersebut.
    Menurut Asrul, Samsul masih di sekitaran Kota Binjai. “Makanya kita lakukan penggeledahan. Karena informasi kita dapat, masih di daerah Binjai,” katanya.Kepada masyarakat, Asrul berpesan untuk dapat memberitahukan kepada polisi ketika melihat buronannya.
    “Dia itu kita sinyalir enggak berani ke luar kota sana. Enggak ada apa-apanya dia itu. Dia di kampung saja beraninya. Sembunyi di situ,” ujarnya.
    “Kami bermohon kepada kalian kalau ada informasi, sms saja kami. Kalau ada (tahu) keberadaannya di mana, ?bantu informasikan ke kami,” pungkasnya.
    Sebelumnya, penyidik Subdit IV/Tipidter Polda Sumut menggandeng Polisi Militer (PM) saat 2 tim dipecah menggeledah rumah mantan Ketua DPD IPK Kota Binjai, Samsul Tarigan dan adiknya Putra Tarigan, Jumat (12/7) lalu.
    Langkah ini diambil untuk menghindari potensi konflik di lapangan saat penggeledahan berlangsung. Selain PM, penyidik juga menggandeng puluhan personel Direktorat Sabhara dan Satuan Brimob Polda Sumut yang dilengkapi senjata larang panjang.
    Diketahui, pengusaha galian C ilegal, Samsul Tarigan yang sudah mengorek tanah hingga menjadi kubangan di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, mengabaikan atau tidak memenuhi panggilan penyidik Subdit IV/Tipidter Direktorat (Dit) Reskrimsus Polda Sumut, Selasa (2/7) lalu. Begitu juga saat dilayangkan panggilan kedua, Samsul kembali mangkir.
    Akibatnya, pria bertubuh tambun dan berkepala plontos ini akan dijemput paksa oleh polisi. Samsul patut diperiksa karena pengakuan para saksi yang dibawa dari lokasi galian C Ilegal.
    Para saksi seperti Tabita boru Ginting selaku tukang catat (mandor), Sarmin selaku operator excavator dan saksi lainnya menyebut, mereka disuruh Samsul Tarigan.


    Samsul akan dijerat pasal berlapis , karena telah mengomersilkan lahan milik negara untuk memperkaya diri sendiri.(sp)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini