Foto |
"Ada 100 lebih sekolah, dalam waktu dekat ini dari pihak pelaksana sudah mulai melakukan pengerjaan," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik DKI Jakarta, Bowo Irianto.
Bowo mengaku sudah menginstruksikan secara langsung agar mengintensifkan pengawasan dalam rehabilitasi seratusan sekolah itu sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Bahkan saya siap turun langsung untuk melakukan monitoring," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, dugaan korupsi proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI Jakarta sedang diselidiki. Penyelidik Polda Metro Jaya berupaya mengumpulkan alat bukti. Antara lain memeriksa sejumlah saksi.
Kamis (12/7) lalu, memeriksa bekas Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Sopan Adrianto.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Adi Deriyan mengungkapkan, pihaknya masih membutuhkan keterangan dari berbagai pihak guna memastikan apakah terjadi tindak pidana korupsi (tipikor) atau tidak.
Dia menjelaskan, setelah penyelidikan selesai, pihaknya akan melakukan gelar perkara. Jika dalam gelar perkara tersebut ditemukan tindak pidana korupsi, polisi akan langsung memproses lebih lanjut.
Kembali ke rehabilitasi seratusan sekolah saat ini, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sereida Tambunan berharap proyek rehab kali ini tidak seperti tahun sebelumnya. Karena waktu mepet, kontraktor tidak mumpuni. Ini berakibat pada rendahnya kualitas bangunan. Makanya, politisi PDI Perjuangan ini mewanti-wanti agar proyek ini dikerjakan dengan hati-hati dan berkualitas.
"Rehabilitasi sekolah tahun 2017 saat ini tengah dalam penyelidikan Polisi. Jangan sampai berulang lagi. Kalau itu dikerjakan oleh kontraktor besar mudah-mudahan hasilnya bagus," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Susi Nurhayati mengatakan, sebenarnya jumlah sekolah rusak, baik itu rusak total, parah, sedang, maupun ringan sangat banyak di Jakarta. Namun tahun ini, pihaknya memprioritaskan merehabilitasi sekolah yang rusak total dan sangat parah.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Gedung Sekolah, Syaiful Hayat menambahkan, kerusakan sekolah yang ditangani oleh Disdik hanya kategori rusak total dan rusak parah.
"Kalau rusak total harus dirobohkan. Sedangkan yang rehab berat itu hanya diganti sebagian saja. Karena itu dilakukan oleh semua sudin-sudin," kata Syaiful.
Sedangkan kategori sedang dan rusak ringan akan menjadi tanggung jawab dari sekolah yang bersangkutan.
"Kalau rusak sedang kita enggak ada. Itu masing-masing sekolah. Kalau ringan itu perawatan seperti ngecat ulang itu kan tanggung jawab pihak sekolah," tutur Syaiful.
Selama rehabilitasi, kata Syaiful, seluruh siswa di sekolah itu akan dititipkan untuk belajar di sekolah-sekolah terdekat.(rmol)
Bowo mengaku sudah menginstruksikan secara langsung agar mengintensifkan pengawasan dalam rehabilitasi seratusan sekolah itu sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Bahkan saya siap turun langsung untuk melakukan monitoring," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, dugaan korupsi proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI Jakarta sedang diselidiki. Penyelidik Polda Metro Jaya berupaya mengumpulkan alat bukti. Antara lain memeriksa sejumlah saksi.
Kamis (12/7) lalu, memeriksa bekas Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Sopan Adrianto.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Adi Deriyan mengungkapkan, pihaknya masih membutuhkan keterangan dari berbagai pihak guna memastikan apakah terjadi tindak pidana korupsi (tipikor) atau tidak.
Dia menjelaskan, setelah penyelidikan selesai, pihaknya akan melakukan gelar perkara. Jika dalam gelar perkara tersebut ditemukan tindak pidana korupsi, polisi akan langsung memproses lebih lanjut.
Kembali ke rehabilitasi seratusan sekolah saat ini, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sereida Tambunan berharap proyek rehab kali ini tidak seperti tahun sebelumnya. Karena waktu mepet, kontraktor tidak mumpuni. Ini berakibat pada rendahnya kualitas bangunan. Makanya, politisi PDI Perjuangan ini mewanti-wanti agar proyek ini dikerjakan dengan hati-hati dan berkualitas.
"Rehabilitasi sekolah tahun 2017 saat ini tengah dalam penyelidikan Polisi. Jangan sampai berulang lagi. Kalau itu dikerjakan oleh kontraktor besar mudah-mudahan hasilnya bagus," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Susi Nurhayati mengatakan, sebenarnya jumlah sekolah rusak, baik itu rusak total, parah, sedang, maupun ringan sangat banyak di Jakarta. Namun tahun ini, pihaknya memprioritaskan merehabilitasi sekolah yang rusak total dan sangat parah.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Gedung Sekolah, Syaiful Hayat menambahkan, kerusakan sekolah yang ditangani oleh Disdik hanya kategori rusak total dan rusak parah.
"Kalau rusak total harus dirobohkan. Sedangkan yang rehab berat itu hanya diganti sebagian saja. Karena itu dilakukan oleh semua sudin-sudin," kata Syaiful.
Sedangkan kategori sedang dan rusak ringan akan menjadi tanggung jawab dari sekolah yang bersangkutan.
"Kalau rusak sedang kita enggak ada. Itu masing-masing sekolah. Kalau ringan itu perawatan seperti ngecat ulang itu kan tanggung jawab pihak sekolah," tutur Syaiful.
Selama rehabilitasi, kata Syaiful, seluruh siswa di sekolah itu akan dititipkan untuk belajar di sekolah-sekolah terdekat.(rmol)
Posting Komentar untuk "Perbaikan Seratusan Sekolah Lain Tetap Dilanjutkan"