-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Gotong Royong Warga Singakerta Bali Bangun Irigasi dengan Dana Desa

    redaksi
    Selasa, 17 Juli 2018, Juli 17, 2018 WIB Last Updated 2018-07-17T08:43:02Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Subak Dana Desa
    Perbaikan irigasi subak di Bali menggunakan dana desa (Foto: Dok Kemendes)
    JAKARTA, INDOMETRO.ID- Geliat Programpadat karya tunai (PKT) yang dicanangkan Pemerintah Jokowi tampak terlihat di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, tepatnya di desa Singakerta. Di desa tersebut, warga bergotong royong membangun saluran irigasi pengairan sawah.  

    Seperti diketahui, pemerintah kini tengah mendorong pelaksanaan PKT di daerah-daerah. Program yang bertujuan menyerap tenaga kerja di desa-desa ini untuk mengurangi pengangguran di desa-desa.

    Untuk membangun saluran irigasi tersebut, total dana yang dihabiskan sebesar Rp 78.364.860. Dari dana itu, warga mampu membuat saluran irigasi yang berfungsi untuk pengairan sawah, memperlancar aliran air dan untuk hasil panen.
    loading...

    Kepala Subak (Irigasi) Desa Singakerta, Gusti Ngurah Gede mengatakan pihaknya mempekerjakan sebanyak 22 orang pekerja dengan upah untuk tukang sebesar Rp 100.000 dan buruh Rp 80.000. 

    Gusti memastikan, seluruh pekerja yang dikerahkan untuk membangun saluran irigasi itu merupakan warga asli Desa Singakerta. 

    "Kami mempekerjakan warga kami yang memang tidak mampu, dan mempunyai tekad membangun desa agar lebih baik. Ini dilakukan secara swakelola dengan waktu pengerjaan 90 hari," ucap Gusti kepada, Selasa (17/7/2018).

    Gusti mengaku merasakan langsung manfaatnya program PKT dari dana desa. Menurut dia, selain untuk membangun infrastruktur desa,  adanya dana desa melalui program padat karya tunai ini juga menumbuhkan kesadaran warga desa untuk membangun desa secara mandiri.

    "Dengan adanya UU Desa, pemerintah beri bantuan yang bermanfaat untuk masyarakat kecil dan dampaknya terasa oleh kami anggota Subak," ujar Gusti.
    Subak (saluran irigasi) ini, kata Gusti pembangunannya telah mencapai 85 persen. Nantinya, aliran air yang mengalir akan dirasakan oleh 86 kepala keluarga dengan luas lahan 45 hektare.

    "Targetnya akhir bulan ini selesai 100 persen. Nantinya akan menghasilkan produksi 50 kg gabah/are. Subak kami dari segi wilayah terlalu luas karena paling hilir dari 16 subak yang ada, dengan pembuatan irigasi ini diharapkan akan mempermudah aliran air," ujar dia.
    Dia pun berharap ditahun mendatang pemerintah tetap memberikan bantuan untuk kembali membangun saluran irigasi disejumlah titik lain.

    "Kita masih fokus pada saluran irigasi yang rencananya akan kami bangun di beberapa lokasi lain," ucap dia.

    Selain membangun saluran irigasi, pihaknya melakukan pembangunan yang dananya bersumber dari program padat karya, di antaranya untuk pembuatan jalan lingkungan, dan pembangunan gedung BUMdes.

    Program Padat Karya Tunai di Desa (PKTD) merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marginal yang bersifat produktif. Program ini dijalankan dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk memberikan tambahan upah atau pendapatan.

    Selain itu, PKT  juga ditargetkan mampu meningkatkan daya beli, mengurangi kemiskinan, dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting.

    Program ini merupakan arahan langsung dari presiden, yang dilaksanakan untuk seluruh desa di Indonesia.

    Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yakni Menteri PPN/Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada 18 Desember 2017 lalu memandatkan, bahwa Dana Desa digunakan untuk Padat Karya Tunai di Desa.

    Dalam SKB-4 Menteri disepakati bahwa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melakukan penguatan pendamping profesional untuk mengawal pelaksanaan padat karya tunai di desa, dan berkoordinasi dengan pendamping lainnya dalam program pengentasan kemiskinan.(lptn)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini