-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Anak dalam Bayang-bayang Kekerasan Dunia Maya

    redaksi
    Selasa, 24 Juli 2018, Juli 24, 2018 WIB Last Updated 2018-07-24T03:58:04Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    image_title
    Peringatan Hari Anak Nasional di Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 23 Juli 2018
    INDOMETRO.ID– Senin 23 Juli 2018, negeri ini merayakan Hari Anak Nasional. Tujuannya tak lain, untuk menghormati hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa, agar mereka tumbuh dan menjadi manusia dewasa yang berkualitas.
    Sebab, fakta di lapangan menunjukkan kasus kekerasan, perundungan alias bullying dan perlindungan kepada anak masih banyak diabaikan dan terabaikan.


    Sebagai contoh terbaru adalah kasus seorang peserta audisi ajang pencarian bakat menyanyi Konser Dangdut Indonesia (KDI) di salah satu televisi swasta yang diperlakukan 'keterlaluan' oleh juri, hanya karena penampilannya tak sesuai keinginan juri.
    Peserta audisi yang hanya mengenakan kaus berpadu celana jeans dan wajah polos tanpa make-up itu, harus menerima komentar tak menyenangkan, hanya karena penampilannya yang tak ada hubungannya sama sekali dengan bakat yang dicari.
    Bahkan, para juri dengan penampilan elok, seperti Iis Dahlia, Beniqno, dan Trie Utami menyuruh peserta memperbaiki penampilannya jika ingin mengikuti audisi. Alhasil, peserta pun mengganti baju biasanya menjadi gaun hitam menawan, rambut disanggul tertata rapi dengan bibir bergincu. Setelah syarat juri dipenuhi, dia baru bisa menampilkan bakatnya.   
    Iis beralasan, cara tersebut dimaksudkan untuk membentuk karakter mental peserta. Namun, banyak yang berpendapat para juri sombong, karena menilai seseorang dari penampilannya. Apalagi, cara penyampaian juri yang terkesan merendahkan peserta.  
    Ramainya berita ini mendapat perhatian khusus dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ketua KPAI, Susanto mengaku miris dan meyayangkan proses audisi dalam acara tersebut. Bahkan, dia meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersikap tegas.
    "Bullying terhadap anak, karena penampilannya dan dilihat oleh jutaan pemirsa, merupakan pelanggaran. KPI harus menindak tegas," ujar Susanto kepada VIVA melalui pesan singkatnya.
    loading...
    KPAI juga meminta manajemen acara untuk melakukan evaluasi terhadap proses audisi yang mempertunjukkan bullying terhadap anak, karena bisa berdampak buruk bagi anak yang bersangkutan dan menular atau rentan ditiru oleh anak dalam kesehariannya. Itu karena, menurut penelitian, sebanyak 70 persen perilaku anak adalah meniru.(Viva)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini