Indometro.id Tanggamus — Pembangunan revitalisasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pagaralam, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, menuai kritik keras. Proyek yang seharusnya dijalankan dengan prinsip swakelola dan pemberdayaan masyarakat setempat ini diduga tidak melibatkan warga sekitar, justru lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari luar kecamatan, sehingga memunculkan dugaan pengabaian terhadap spek dan bestek yang telah ditetapkan.17/12/25
Dari hasil penelusuran awak media di lapangan, selain minimnya keterlibatan masyarakat lokal, proyek revitalisasi tersebut juga diduga menggunakan material besi yang tidak sesuai standar teknis sebagaimana tertuang dalam dokumen perencanaan.
Fakta ini diperkuat dengan keterangan sejumlah pekerja di lokasi yang mengakui bahwa mayoritas tenaga kerja berasal dari luar wilayah Ulubelu, sementara warga Pekon Pagaralam hanya dilibatkan dalam jumlah sangat terbatas.
Padahal,dan pekerja terlihat tidak mengenakan APD perlengkapan K3.
Berdasarkan amanat undang-undang serta penegasan dalam berbagai bimbingan teknis (bimtek) terkait pengelolaan kegiatan swakelola, pembangunan fasilitas pendidikan wajib melibatkan masyarakat lingkungan setempat sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi dan sosial. Namun kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik, sehingga menimbulkan tanda tanya besar terkait kepatuhan pelaksana terhadap regulasi yang berlaku.
Atas dugaan tersebut, awak media mendesak pihak pengawas, Inspektorat Kabupaten Tanggamus, hingga Aparat Penegak Hukum (APH) termasuk Kejaksaan untuk segera turun ke lokasi melakukan audit dan pemeriksaan menyeluruh terhadap pembangunan revitalisasi SDN 1 Pagaralam.Langkah ini dinilai penting guna memastikan anggaran negara digunakan sesuai aturan dan tidak terjadi penyimpangan yang merugikan kepentingan publik.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi kepada pihak pengguna anggaran dan penanggung jawab kegiatan telah dilakukan berulang kali. Namun sangat disayangkan, tidak satu pun memberikan klarifikasi. Beberapa kali dihubungi melalui sambungan telepon, pihak terkait tidak merespons dan memilih bungkam, memperkuat dugaan adanya persoalan serius yang belum dibuka ke publik.
Publik berharap proyek pembangunan sekolah tidak hanya berorientasi pada fisik semata, tetapi juga menjunjung tinggi asas transparansi, kepatuhan terhadap spek dan bestek, serta pemberdayaan masyarakat lokal. Dunia pendidikan tidak boleh tercoreng oleh praktik yang diduga mengabaikan aturan dan keadilan sosial.
Posting Komentar untuk "Revitalisasi Pembangunan SDN 1 Pagaralam Diduga Abaikan Spek dan Bestek Program Strategis Nasional "