-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Biaya Membengkak, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Susah Balik Modal

    redaksi
    Kamis, 04 Agustus 2022, Agustus 04, 2022 WIB Last Updated 2022-08-04T03:33:17Z

    Ads:

     


    INDOMETRO.ID– Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak menolak penggunaan dana APBD untuk membiayai pembengkakan biaya dari proyek infrastruktur pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Amin tidak setuju jika dana APBN digunakan untuk menanggung pembengkakan biaya. 

    Dia mengatakan peringatannya itu didasari pada sejumlah kejanggalan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sejak proposal proyek disampaikan China pada tahun 2015 silam.

    China ketika itu, ujar amin, menawarkan biaya proyek yang lebih murah dibanding Jepang dan menjanjikan proyek dikerjakan secara business to business (B2B) tanpa perlu jaminan pemerintah.

    Namun, lanjut amin, pembangunan ini membuat Indonesia dilema antara melanjutkan proyek dengan risiko beban utang yang makin besar atau menghentikan proyek dengan risiko mangkrak, namun tetap membayar utang yang sudah terlanjur berjalan.

     Untuk menghentikannya, kata amin, juga sulit selain karena sudah terlanjur menggunakan dana sangat besar, pengerjaan proyek ini sudah melebihi 80 persen. “Sejak awal studi kelayakan dilakukan pihak China. 

    Sangat aneh jika mereka tidak mampu mendeteksi potensi pembengkakan biaya tersebut. apakah ini karena kredibilitas dan kualitas studi kelayakan yang rendah atau sebuah jebakan agar proyek rugi tersebut tetap berjalan” kata Amin Ak dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Kamis, 4 Agustus 2022

    Menurut amin, kejanggalan dari sisi bisnis, operasional kereta cepat Jakarta-Bandung ini sulit untuk balik modal karena dengan menghitung besarnya biaya pembangunan yang membengkak menjadi 7,9 miliar dolar AS dari semula hanya 5,13 miliar dolar AS, secara hitungan bisnis sangat sukar untuk bisa kembali modal. 

    Amin menambahkan, situasi tersebut mirip dengan apa yang dialami sejumlah negara yang menggunakan pendanaan China untuk pembangunan infrastruktur seperti Sri Lanka dan Pakistan.

    Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan, pemerintah optimis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bisa beroperasi di tahun 2023. 

    “Kami yakin kereta cepat segera bisa beroperasi, mudah-mudahan di tahun depan” ujarnya Ia menegaskan pihaknya bersama Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi saat ini terus melakukan pengawasan secara ketat dalam proyek KCJB. Pasalnya, lanjut Wahyu, proyek KCJB akan menjadi salah satu tujuan kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat KTT G20 nanti.

    Sumber : VIVA


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini