-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Siswi SMAN 3 Tebing Tinggi Menjadi Korban Kekerasan Wali Kelasnya

    redaksi
    Jumat, 14 September 2018, September 14, 2018 WIB Last Updated 2018-09-14T06:05:40Z

    Ads:

    Foto SMAN 3 Tebing Tinggi 

    TEBING TINGGI,INDOMETRO.ID -  Seorang siswi di  ( SMA ) Negeri 3 di Kota Tebing Tinggi,yang masih duduk di bangku kelas 12 IPS 4 bernama Yuli Sabbrina Koto (17) ,warga Jalan Taman Bahagia,Kelurahan Tanjung Marulak Hilir Kota Tebing  Tinggi,Kamis pagi (13/9) sekitar pukul 07;30 Wib,Yuli  Sabbrina Koto menjadi korban kekerasan yang di lakukan oleh Oknum guru wali kelasnya sendiri,terkait gara-gara korban terlambat tak membersihkan  ruangan kelas.

     ''Ceritanya,Pagi itu sekitar pukul 07;00 Wib, korban berangkat dari rumahnya menujuh kesekolah SMA N 3,tepatnya di Jalan Yos Sudarso.Kelurahan Lalang,Kecamatan Rambutan kota Tebing Tinggi,di mana sekolah tersebut tempat korban seperti biasanya untuk menuntut ilmu ,setiba di sekolah korban yang merasa terlambat masuk sekolah,korban pun langsung berlari masuk ke dalam ruangan kelas,saat hendak mau masuk kedalam ruangan kelas,ternyata korban sudah di tunggu  di depan pintu kelas oleh oknum guru yang sering di panggil bapak DB, yang juga mengajar di bidang mata pelajaran PKN,dan juga sebagai guru wali kelas korban.karena korban terlambat datang dan tidak membersihkan ruangan kelas,guru dan juga sebagai pelaku kekerasan terhadap siswinya,tanpa banyak tanyak oknum guru tersebut langsung menendang ember yang berisikan air dan juga gagang kain pel yang ada di depan korban,sehinggga gagang kain pel yang berada di dalam ember tersebut mencelat mengenai wajah korban,sehingga korban mengalami luka robek di bagian daguk bawah sebelah kiri wajah korban.



    Yuli Sabbrina Koto Korban Kekerasn Yang Di lakukan Oknum Wali Kelas
    setelah korbanya mengalami luka robek dan mengeluarkan  banyak darah,guru tersebut langsung meninggalkan korban tanpa ada bantuan apa pun dari oknum guru tersebut.dengan keadaan berdarah yang di alami korban,korban pun tetap terus mengikuti mata pelajaran sampai selesai.

    Setelah selesai mengikuti mata pelajaran,korban langsung pulang kerumahnya,sesampai di rumah orang tua korban terkejut melihat kondisi anaknya yang penuh darah di baju seragam sekolahnya.setelah di tanyai orang tuanya, korban menceritakan kepada orang tuanya kalau dirinya di perlakukan kasar oleh guru,karena terlambat dan tak membersihkan ruangan lokal,takut melihat kondisi anaknya banyak mengeluarkan darah,orang tua korban langsung membawak korban ke rumah sakit terdekat untuk berobat.

     Ketika di konfirmasi awak media di rumah korban,orang tua korban Nina mengatakan,sangat kecewa dan tidak terima kalau anaknya menjadi korban kekerasan yang di lakukan oleh oknum guru SMA N 3 Tebing Tinggi,dan sampai saat ini tidak ada satu pun guru baik itu kepala sekolah SMA N 3 yang datang untuk menjenguk anak saya,bahkan bukan kali ini saja anak saya menjadi kekerasaan yang di lakukan oleh oknum guru SMA N 3 tersebut,sewaktu di kelas 11 anak saya juga pernah menjadi korban kekerasan di tampar karena membawa HANDPHONE oleh oknum guru tersebut.apa lagi mengenai unag sekolah, anak saya dapat bantuan dari pemerintah berupa uang,belum sampai ketangan kami uang tersebut sudah di potong langsung oleh oknum guru dengan alasan untuk membayar uang sekolah.kesalnya Nina sambil menangis.


    BACA JUGA:


    ''Ditempat terpisah,saat di konfirmasi awak media,kepala sekolah SAM N 3 Kota Tebing Tinggi,Albert Napitupulu mengatakan,atas adanya kejadian ini dirinya tidak tau menahu,sebab tidak ada satu pun guru yang menyampaikan kepada saya mengenai murid yang di prilakukan kasar oleh guru disini,saya baru tau kejadian ini setelah orang tua korban datang kesekolah dan menceritakan kalau anaknya di perlakukan kasar oleh guru wali kelasnya sendiri,jadi untuk menindak lanjunti kejadian ini kita tuguh saja besok,sebab guru tersebut sudah pulang.Lantang Albert Napitupulu.

     Apa bila kasus ini tidak di selesaikan dari pihak sekolah,maka kami orang tua korban akan menindak lanjuti ke pada pihak yang  berwajib,agar untuk kedepanya jangan lagi terulang kembali ke pada anak kami dan juga kepada orang lain.terang Nina.(Tian 18.W.03500) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini